Penelitian sebelumnya, yang dilakukan peneliti dari Universitas Johns Hopkins, Baltimore, Maryland, Amerika Serikat, menyebutkan bahwa di kulit dan biji buah anggur merah terdapat senyawa resveratrol, yang bisa meningkatkan kadar enzim yang melindungi sel-sel saraf di otak dari kerusakan. Adapun minum teh, seperti kata peneliti dari Queensland, bahwa antioksidan dalam teh bermanfaat untuk melawan kanker indung telur.
Penelitian terbaru kali ini, seperti dimuat Scienedaily 9 Juni 2010, menyebutkan zat polifenol di dalam anggur merah dan teh hijau bisa menghambat perumbuhan kanker. Penemuan baru yang dipublikasikan secara online oleh The FASEB Journal ini menjelaskan bagaimana antioksidan dalam anggur merah dan teh hijau menghasilkan efek gabungan untuk mengganggu jalur sinyal sel yang memainkan peran dalam pertumbuhan kanker, termasuk kanker prostat, kanker usus besar, kanker payudara, dan kanker lambung. Dengan terganggunya jalur sinyal yang disebut SphK1/S1P itu, pertumbuhan kanker prostat bisa dihambat. Temuan ini penting karena dapat mengarah pada pengembangan obat yang dapat menghentikan atau memperlambat pertumbuhan kanker.
Gerald Weissmann, MD, pemimpin redaksi The FASEB Journal, berharap, "Bahkan jika kajian-kajian di masa depan menunjukkan bahwa minum anggur merah dan teh hijau tidak efektif pada manusia seperti yang kita harapkan, mengetahui bahwa senyawa di dalam minuman yang mengganggu jalur tersebut merupakan langkah penting untuk mengembangkan obat dengan target yang sama."
Para ilmuwan yang melakukan eksperimen in vitro (dilakukan di luar tubuh atau dengan hewan percobaan) ini menunjukkan bahwa menghambat jalur ini sangat penting bagi polifenol dalam teh dan anggur merah untuk membunuh sel-sel kanker prostat.