EOS [Aurora]
Eos dewi fajar, setiap hari selalu membuka selubung malam untuk memberi jalan pada kakaknya Helios. Eos menikah dengan Titan Astraeus dan memperoleh anak Hesperus si bintang malam.
Eos kemudian menikah dengan seorang manusia Tithonus dan memberikan hadiah hidup abadi dari Zeus, namun Eos lupa meminta anugerah awet muda, sehingga lama kelamaan Tithonus makin tua namun tak bisa mati, Eos pun sampai merasa jijik melihat suaminya itu yang sudah hampir tak berbentuk lagi sehingga akhirnya diapun merubah suaminya itu menjadi belalang.
APOLLO
Apollo, dewa cahaya, music, ramalan, seni, dan ilmu pengetahuan. Ia merupakan dewa paling disegani, pemujanya bukan hanya di Yunani, tapi bahkan sampai ke seluruh Asia Minor.
Apollo dikenal sebagai dewa cahaya karena kemudian dialah yang menggantikan Helios sebagai dewa matahari.
Apollo juga merupakan dewa penyembuhan, kemampuannya ini diturunkan pada anaknya Asclepius [Aesculapius] yang sampai saat ini masih dikenal sebagai lambang kedokteran.
Walaupun dikenal sebagai dewa yang sempurna namun ternyata Apollo selalu bermasalah dalam kehidupan cintanya. Suatu ketika Apollo melihat Eros si dewa cinta sedang memainkan busur panahnya. Apollo menertawakan Eros dan mengatakan kalau dewa kecil itu tidak cocok membawa2 senjata panah. Karena tersinggung Eros pun mengancam akan memanah Apollo. Eros terbang ke gunung Parnassus dan mengambil dua anak panah. Anak panah emas yang membawa cinta dan anak panah timah yang berefek sebaliknya.
Membidik Apollo, Eros pun melepaskan anak panah emasnya, sedangkan anak panah timahnya dilepaskan ke Daphne seorang putri cantik. Segera setelah itu Apollo jatuh cinta setengah mati ke Daphne, tapi tentu saja sang putri benar2 tidak menyukai dewa itu akibat efek anak panah timah itu. Daphne pun melarikan diri ketika Apollo berusaha mendekatinya, hingga kemudian putri itu karena putus asa ketika Apollo makin mendekatinya meminta pertolongan dalam doanya agar tidak disentuh Apollo, saat itu juga Daphne berubah menjadi semak laurel. Apollo yang bersedih mengambil daun laurel itu dan menjadikan nya mahkota. Dia pun memberikan berkahnya sehingga semak laurel selalu hijau bahkan di musim dingin sekalipun.
Cintanya yang ke-2 adalah Marpessa, tapi sayangnya putri ini lebih mencintai Idas, yang kemudian melarikan Marpessa dengan kereta kuda pemberian Poseidon. Apollo mengejar mereka, dan dengan mudah menangkap si putri dengan paksa. Zeus pun datang ikut campur dan memutuskan bahwa Marpessa lah yg harus memutuskan pilihannya. Dan Marpessa pun memilih Idas yang sama2 manusia normal dan bukanlah dewa abadi.
Cassandra putri Priam raja Troya, adalah incaran Apollo lainnya. Cassandra berjanji akan menikahi Apollo apabila diberikan kemampuan meramal, namun gadis ini mengkianatinya ketika sudah mendapatkan kekuatan yg diinginkannya itu. Cassandra dikemudian hari terkenal akan kemampuan meramalnya itu. Salah satunya ketika memperingatkan saudaranya Paris bahwa jika ia membawa seorang wanita dari Yunani maka ia akan mengakibatkan kehancuran bagi Troya. Cassandra juga memperingatkan para penduduk Troya untuk tidak memasukkan kuda kayu kedalam tembok kota mereka.
Apollo kemudian menikahi Coronis. Ia mengira dgn wanita ini dia akan bahagia selamanya tapi sekali lagi ia dikecewakan. Apollo kemudian mendapat berita dari burung gagak kalau istrinya menyukai seorang pemuda lain. Dalam kemarahannya Apollo memanah istrinya hingga mati. Sedih dan menyesali atas kematian istri yg amat dicintainya itu Apollo mengutuk burung gagak yg kala itu berwarna putih menjadi hitam total.
Coronis meninggalkan seorang anak yaitu Asclepius yg sangat sakti karena selain mampu menyembuhkan org sakit, juga bisa menghidupkan orang mati. Hades yg melihat para shade (roh) di dunia orang mati makin lama makin berkurang pun protes ke Zeus. Zeus yg takut kalau manusia akan menyaingi dewa karena tak bisa mati lagi, kemudian membunuh Asclepius dengan petirnya.
Sedih atas kematian anaknya, namun merasa tak berdaya karna tak bisa melawan Zeus, maka Apollo pun membunuh para Cyclops yg menempa petir senjata Zeus. Marah atas kelakuan anaknya itu Zeus hendak membuang Apollo ke Tartarus, untungnya Leto istrinya (ibu Apollo) memohon ampun. Akhirnya Zeus pun menghukum Apollo untuk menjadi manusia biasa dan bekerja di bumi melayani Admetus raja Thessaly.
Dalam pembuangannya Apollo pernah mengabdi juga pada raja Troya, disini Apollo bertemu Poseidon yg juga sedang dalam masa pembuangan, Apollo ikut membantu Poseidon mendirikan tembok kota Troya (itu sebabnya benteng Troya sangatlah kuat karena dibangun oleh dewa).
Pulau Delos adalah wilayah utama pemuja Apollo. Di kaki gunung Cynthus terdapat kuil Apollo yg sangat terkenal. Bahkan bangsa2 asing pun menyucikan pulau ini, terbukti ketika Persia hendak menyerang Yunani (yg pernah nonton film '300' pasti tau), mereka melewati pulau ini tanpa diserang, bahkan mengirimkan sesaji untuk kuil itu.
SELENE [Luna]
Sebagaimana Helios adalah personifikasi dari matahari, Selene adalah personifikasi bulan.
Setiap malam ketika saudaranya beristirahat, Selene mengendarai kereta kudanya yg ditarik 2 kuda putih dan ditemani anaknya Herse, melintasi angkasa dengan membawa obor ditangan.
ARTEMIS [Diana]
Artemis terutama dipuja oleh para pemburu, ia digambarkan sebagai perempuan yg hebat menggunakan panahnya. Pada dasarnya Artemis adalah versi perempuan dari Apollo (saudara kembarnya).
Pada raja Calydon dari Aetolia yg sedang melaksanakan pemujaan pada dewa-dewi, tidak memberikan kurban u/ Artemis. Akibatnya sang dewi pun marah dah melepaskan seekor babi hutan raksasa ke negeri raja itu. Babi hutan itu menghancurkan ladang2 dan mengancam negeri itu dengan wabah penyakit.
Saat yg sama Meleagar putra Oeneus seorang hero yg ikut dalam ekspedisi Argonaut baru saja pulang. Melihat negerinya yg hancur, diapun memanggil seluruh anggota ekspedisi itu untuk bergabung dengannya memburu babi hutan raksasa. Para hero itu antara lain Jason, Castor, Pollux, Idas, Lynceus, Peleus, Telamon, Admetus, Perithous, Theseus. Meleagar juga memanggil si pelari cepat Atalanta. Perburuan itu dikemudian hari akan dikenal dgn nama The Great Boar Hunt.
Banyak dari para hero yg menolak Atalanta karena dia perempuan, tapi Meleagar yg mencintainya tetap mengikutkan Atalanta. Pada perburuan itu dua hero telah tewas oleh taring babi hutan, kemudian Atalanta yg pertama berhasil melukai babi hutan itu dgn tombaknya. Setelah melalui perburuan yg panjang dan mengerikan, Meleagar pun berhasi membunuh monster itu dan ia mempersembahkan kepala serta kulit nya u/ Atalanta.
Paman Meleagar merebut tropi itu dan menganggap dialah yg berhak karna merupakan anggota keluarga Meleagar. Artemis yg masih marah pada mereka menyebabkan keluarga itu saling bertengkar, akibatnya Meleagar membunuh pamannya itu. Ketika Althea (ibu Meleagar) melihat kakak laki2nya, dia pun marah dan bersumpah membalas dendam kepada anaknya sendiri.
Pada saat kelahiran Meleagar, para Moirae [Fates] datang kerumahnya dan berkata sambil menunjuk ke perapian; ketika kayu bakar itu sudah terbakar habis, matilah putra kalian itu. Mendengar hal ini Althea mengambil kayu itu dan mematikan apinya serta menyimpan potongan kayu bakar itu sebagai hartanya yg paling berharga. Namun cintanya pada Meleagar telah berubah menjadi amarah, dia pun melemparkan potongan kayu bakar itu ke perapian. Saat telah terbakar habis oleh api, saat itu juga napas terakhir Meleagar. Althea yg sangat sedih atas peristiwa yg terjadi pada keluarganya pun bunuh diri setelah itu.
Atalanta sendiri menjadi sangat terkenal setelah The Great Boar Hunt. Ayahnya kemudian mengumpulkan para pria yg berusaha melamar putrinya itu. Tapi Atalanta mengajukan syarat bahwa dia hanya akan menikahi org yg bisa mengalahkannya dalam lomba lari dan bagi yg kalah akan dibunuh oleh Atalanta sendiri. Banyak dari pada pelamar yg sudah jadi korban hingga akhirnya munculah Hippomenes yg meminta bantuan Aphrodite u/ memenangkan lomba lari itu. Saat lomba Aphrodite melemparkan 3 buah apel emas pada selang waktu tertentu. Atalanta yg yakin pasti akan menang, selalu berhenti u/ memungut aple emas itu. Akhirnya Hippomenes pun sampai ke garis finis dan menjadi pemenang dan menikahi Atalanta.
Tapi sayang Hippomenes lupa membalas jasa Aphrodite sehingga sang dewi pun mengutuk pasangan ini. Suatu saat mereka tanpa sengaja masuk ke taman milik Zeus dan akibatnya berubah menjadi singa.
Salah satu contoh kemarahan Artemis adalah ketika Agamemnon yg memimpin pasukan Yunani menyerang Troya, tanpa sengaja membunuh rusa milik sang dewi. Artemis pun mengirimkan badai tanpa henti sehingga pasukan Yunani tidak bisa berangkat. Calchas si peramal menyatakan bahwa satu2nya cara meredakan amarah sang dewi adalah dgn mempersembahkan kurban nyawa Ipigenia putri Agamemnon. Tentu saja sang raja tidak terima, tapi Odyseus dan jendral yg lain mengambil keputusan bahwa perasaan pribadi haruslah dikesampingkan demi negara dan berusaha membujuk raja untuk mengorbankan anaknya. Akhirnya Agamemnon bersedia, dan mengirimkan surat pada istrinya dan meminta Iphigenia u/ datang dgn alasan akan dinikahkan dgn Achiles. Bahagia atas berita itu Clymenaestra segera mematuhi dan mengirimkan putrinya segera.
Ketika Iphigenia tiba, ia sangat ketakutan ketika tahu bahwa ternyata ia akan dibunuh. Dia meratap dan minta pengampunan. Tapi nasibnya telah ditentukan, bahkan ayahnya sang raja tak sanggup mencegahnya. Ketika putri itu terikat di altar dan hendak ditikam, tiba2 munculah Artemis yg ternyata merasa kasihan juga pada gadis tak bersalah itu. Artemis kemudian mengambil Iphigenia sebagai pendeta di kuilnya di tanah Taurica (sekarang Crimea), yg ironisnya dikuil itu terkenal sebagai tempat mempersembahkan korban manusia dihadapan altar Artemis.
Bertahun2 telah lewat setelah perang Troya selesai, Iphigenia telah putus asa apakah ia akan bisa kembali lagi ke negerinya. Suatu hari mendaratlah dua pria Yunani di Taurica, mereka adalah Orestes dan Pylades. Orestes adalah kakak Iphigenia dan Pylades adalah sepupunya. Orestes datang ke Taurica demi menyelesaikan tugasnya membawa patung Taurian Artemis ke Attica. Tapi sayangnya begitu mendarat disana mereka langsung ditangkap oleh para penduduk yg memang membenci pendatang. Iphigenia kemudian mengetahui kalau kedua pendatang itu adalah keluarganya & mereka pun sama2 melarikan diri dari negeri, tak lupa mencuri patung Artemis. Patung itu kemudian dikenal dgn nama Brauronian Artemis, & bersama dgn tibanya patung itu di tanah Yunani, ikut diperkenalkan juga kebiasaan mempersembahkan korban manusia, yg kemudian hal ini diadopsi oleh org Athena & Sparta hingga sampai pada masa Lycurgus sang ahli hukum dari Sparta, yg kemudian mengganti kebiasan mengorbankan nyawa manusia ini dgn upacara lain yg "sedikit" lebih manusiawi, yaitu dgn mencambuk seorang pemuda pada altar Artemis.
Seperti juga saudaranya Apollo yg dikemudian hari dianggap menggantikan Helios sebagai dewa matahari, Artemis juga dipercaya menggantikan Selene sebagai dewi bulan.
Bagi org Romawi Artemis dikenal dgn nama Diana yg juga kemudian mengalami perubahan personafikasi menjadi Luna (di langit) dan Proserpine (di underworld).
Patung Diana biasanya didirikan di pertigaan jalan, sehingga ia dikenal juga dgn nama Trivia.