Salah satu risiko yang dihadapi saat mengecat rumah atau rumah baru selesai dicat adalah pusing dan sesak napas karena menghirup bau thinner yang menyengat. Apa akibatnya bagi si penghuni rumah?
Pada umumnya cat terdiri dari sejumlah komponen seperti pelarut, pelekat, pewarna dan bahan tambahan lainnya. Bau menyengat pada cat tembok lebih banyak bersumber dari pelarut, yang biasanya berbasis minyak (oil-based).
cat tembok yang menggunakan pelarut berbasis minyak mengandung banyak volatile organic compound (VOC) yang mudah menguap. Jika terhirup, dampaknya bagi kesehatan bisa bervariasi sesuai dengan daya tahan tubuh masing-masing individu.
Sesaat setelah terhirup, dampak yang paling sering dirasakan adalah pusing, sesak napas serta mata perih. Sementara jika terhirup terus menerus, dalam jangka panjang dampaknya bisa lebih parah yakni kanker dan kerusakan syaraf pada otak.
Dampak buruk juga bisa dialami oleh ibu hamil. Beberapa jenis pelarut seperti glycol ether memiliki kandungan VOC cukup tinggi dan dikabarkan bisa menyebabkan keguguran jika terhirup dalam jumlah banyak.
Oleh karena itu, ibu hamil sebaiknya tidak ditempatkan pada ruangan yang baru dicat kurang dari 2x24 jam. Kalaupun terpaksa, dianjurkan untuk menggunakan masker penutup wajah.
Beberapa tips yang bisa diterapkan saat mengecat rumah antara lain sebagai berikut:
1. Segera keluar ruangan untuk mencari udara segar jika mengalami sesak napas, pusing atau mata perih
2. Jika mata perih karena uap cat, segera cuci dengan air bersih
3. Periksakan ke dokter jika mata terpercik oleh cat atau pelarut
4. Gunakan pelindung mata jika perlu
5. Lindungi kulit sensitif dengan menggunakan sarung tangan karet
6. Lakukan pengampelasan saat tembok dalam kondisi basah untuk mengurangi debu.