Penderita maag kadang penyakitnya kambuh jika telat makan. Kondisi ini kadang membuat penderitanya kesulitan berpuasa karena selama puasa tidak ada makanan dan minuman yang masuk selama 14 jam tersebut.
sebuah penelitian menunjukkan bahwa pada minggu pertama puasa orang normal akan mengalami peningkatan asam lambung setelah siang hari dan kadang-kadang keadaan ini menimbulkan rasa perih.
Tetapi penelitian menunjukkan kondisi ini akan stabil setelah minggu kedua dan naik turun asam lambung akan kembali normal 1 minggu paska puasa Ramadan. Adanya peningkatan asam lambung ini tidak akan merusak dinding lambung.
Oleh karena itu bagi masyarakat yang mamang tidak mempunyai masalah dengan sakit maagnya, puasa Ramadan tidak akan membuat lambungnya menjadi sakit dan sebaliknya secara keseluruhan tubuhnya akan menjadi sehat.
Tapi bagaimana dengan orang yang punya masalah dengan maagnya? Justru kepada mereka dianjurkan untuk berpuasa karena puasa akan menyembuhkan sakit maagnya.
Penjelasannya seperti ini. Sebagian besar sakit maag yang ada dimasyarakat adalah sakit maag fungsional yaitu pada pemeriksaan endoskopi tidak ditemukan kelainan yang bermakna pada saluran cerna atas.
Sakit maag fungsional ini terjadi karena makan yang tidak teratur, konsumsi camilan untuk lambung yang tidak sehat seperti makan yang mengandung coklat dan keju serta makanan yang mengandung minyak, konsumsi kopi dan minuman bersoda sepanjang hari, merokok dan hidup dengan stres.
Pada kelompok yang sakit maag organik yaitu adanya luka dalam dikerongkongan, lambung dan usus dua belas jari juga tetap dianjurkan berpuasa tetapi tetap dengan minum obat. Karena tahapan awal dalam mengobati sakit maag adalah keteraturan makan, menghindari camilan dan makanan yang mengandung coklat, keju dan lemak serta menghindari stress melalui pengendalian diri.