Di balik khasiatnya sebagai makanan sehat, telur sangat rawan terinfeksi bakteri Salmonella. Tapi sayang, untuk mengetahui apakah telur ini sehat atau terinfeksi bakteri susah dilakukan. Yang bisa dilakukan hanya mencegahnya.
Telur bisa mengandung bakteri makanan berbahaya yang disebut dengan Salmonella enteritidis (S. enteritidis). Bakteri ini umumnya masuk ke dalam telur melalui beberapa cara, salah satunya adalah terkontaminasinya kulit telur dengan kotoran.
Bisa juga karena ayam petelur itu sudah memiliki bakteri Salmonella di dalam ususnya. Pada manusia bakteri ini ditemukan di usus dan kotoran (feses) terutama bagi orang yang sudah terinfeksi.
Bisakah masyarakat membedakan telur yang sehat dengan telur yang sudah terinfeksi bakteri Salmonella?
Kasus telur yang terkena Salmonella harus dibuktikan lewat pengujian laboratorium dan tidak bisa diterawang dengan mata telanjang.
Maka itu, telur terinfeksi sebaiknya masyarakat tidak mengonsumsinya. Karena bagian luar dan dalam telur yang terinfeksi akan tampak normal. Cara lain adalah memperhatikan cara masak dan menyimpan yang benar sehingga bakterinya bisa mati.
Wabah telur yang terinfeksi Salmonella secara besar-besaran baru-baru ini terjadi di Atlanta AS. Pemerintah setempat menarik sekitar 380 juta telur dari pasaran akibat terkena wabah Salmonella.
Badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat (FDA) kini tengah melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab wabah Salmonella pada telur ini. Penyelidikan dilakukan di beberapa tempat makan yang memang menyajikan menu makanan dengan telur mentah, telur yang dimasak tidak sampai matang dan telur yang tidak dipasteurisasi.
Meski tidak bisa dibedakan antara telur sehat dan yang terinfeksi, ada beberapa tindakan spesifik yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko infeksi Salmonella.
Jika seseorang keracunan Salmonella, biasanya akan mengalami gejala demam, kram perut dan diare sekitar 12-72 jam setelah mengonsumsi makanan yang dikonsumsi. Penyakit ini biasanya berlangsung 4-7 hari.
Seseorang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, orangtua dan bayi adalah kelompok yang paling rentan terkena sakit akibat infeksi Salmonella. Pada kelompok ini infeksi dapat menyebar dari usus ke aliran darah dan bagian tubuh lain.