Bila jantung berhenti berdenyut hanya dalam beberapa menit saja, diikuti berhentinya sirkulasi darah, maka hidup kita yang berharga ini pun akan berakhir. Itu sebabnya mengapa sangat ditekankan pentingnya pencegahan penyakit jantung dan pembuluh darah.
Secara umum ada lima tanda vital jantung yang sehat.
1. Kolesterol
Bila diibaratkan, LDL atau kolesterol jahat adalah pembakar rumah dan HDL atau kolesterol baik sebagai petugas pemadam kebakaran. Semakin tinggi kadar kolesterol HDL, makin rendah pula risiko terjadinya ateroklerosis. Kadar HDL cenderung meningkat dengan berolahraga, menurunkan berat badan dan mengonsumsi banyak serat.
2. Tekanan darah
Jika dibiarkan tak terkendali dalam beberapa tahun, tekanan darah tinggi dapat merusak arteri seluruh tubuh, sehingga dinding pembuluh darah akan menebal dan kaku lalu tersumbat sehingga alirah darah ke organ vital tersumbat. Tekanan darah yang optimal lebih rendah dari 120/80 mmHg.
Variasi berbagai makanan dengan kombinasi berbagai zat gizi yang tepat akan bermanfaat bagi tekanan darah. Berbagai penelitian juga menunjukkan mengurangi stres juga efektif menurunkan tekanan darah.
3. Denyut jantung
Hidup tidak berada di tangan Anda, tapi di jantung Anda. Jumlah detak jantung per menit (resting heart rate) merupakan salah satu cara untuk memprediksi usia. pria yang memiliki resting heart rate di atas 75 denyut per menit (bpm) tiga kali lebih beresiko terkena serangan jantung. Denyut yang normal adalah 65 bpm.
4. Gula darah puasa
Kadar gula darah puasa merupakan tanda ada tidaknya risiko diabetes. Makin tinggi kadar gula darah Anda, makin besar pula risiko terkena diabetes. Untuk menurunkan kadar gula darah puasa, kita perlu meningkatkan kemampuan tubuh menggunakan gula darah atau dengan kata lain meningkatkan sensitivitas insulin. Cara terbaik untuk mencapai ini adalah mengurangi berat badan.
5. Protein C-reactive
Protein C-reavtive atau CRP adalah protein plasma yang diproduksi oleh hati sebagai reaksi dari adanya infeksi, luka dan proses inflamasi. Kadar tinggi CRP menunjukkan adanya peradangan di dalam tubuh. Karena penyakit jantung terjadi karena adanya peradangan di dinding arteri maka CRP bisa digunakan sebagai penanda umum risiko penyakit jantung.
Peningkatakan kadar CRP biasanya diiringi dengan peningkatan kolesterol. Kadar CRP yang tinggi, yakni lebih dari 1 miligram per liter, juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker prostat. Pengukuran CRP dilakukan dengan pengambilan darah dari bagian siku atau belakang telapak tangan.