PBB membutuhkan dana bantuan 9,5 miliar dollar AS tahun ini untuk membantu 53 juta orang melarat yang tersebar di 34 negara. Kepala lembaga kemanusiaan PBB, John Holmes, yang akan mengakhiri masa tugasnya, mengatakan hal itu Rabu (14/7).
November tahun lalu, para pejabat PBB awalnya meminta 7,1 miliar dollar untuk 2010, tapi jumlah itu sekarang menggembung menjadi 9,5 miliar dollar karena krisis baru, termasuk gempa yang menghancurkan di Haiti pada Januari lalu dan keadaan darurat pangan yang memburuk di kawasan Sahel, Afrika, dan di Republik Afrika Tengah. Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) pimpinan Holmes mengatakan, kira-kira 48 persen dari permintaan itu sekarang telah didanai, kekurangannya tinggal 4,9 miliar dolar AS.
Holmes, warga Inggris, akan mundur sebagai pemimpin OCHA akhir Agustus mendatang dan akan digantikan oleh Valerie Amos, saat ini duta besar Inggris untuk Australia.
Di Haiti, sekitar 250.000 orang tewas dan 1,5 juta orang hidup tanpa rumah akibat gempa 12 Januari, yang memporak-porandakan banyak bagian ibukota negeri itu, Port-au-Prince. Konferensi internasional di New York, Maret lalu, menjanjikan lebih dari 10 miliar dollar selama lima tahun bagi pembangunan kembali Haiti, tetapi baru sebagian dari bantuan yang dijanjikan itu terwujud.
Permintaan PBB untuk Haiti tetap sekitar 1,5 miliar dolar AS untuk tahun ini, dengan 64 persen dari jumlah itu sejauh ini telah dipenuhi, menurut OCHA.
Di Sahel, para pejabat PBB menunjukkan bahwa kerawanan pangan dan kekurangan gizi meningkat karena musim kemarau dan kegagalan panen, khususnya di Niger dan Chad barat. Di Niger, kekurangan gizi akut di antara anak-anak sekarang jauh melebihi tingkat keadaan darurat, dengan jumlah orang yang sangat membutuhkan pangan hampir lipat dua dibanding jumlah yang direncanakan pada awalnya.
Di Chad, jumlah orang yang sangat butuh bantuan lebih dari dua kali lipat. Di Republik Afrika Tengah, di mana dana PBB baru mengucur 25 persen dari keperluan sejauh ini, jumlah dana yang dibutuhkan meningkat 28 persen karena memburuknya situasi kemanusiaan. "Separuh jalan melewati 2010, jelas bahwa kebutuhan kemanusiaan global meningkat," kata Samuel Worthington, pemimpin InterAction, koalisi lebih dari 160 kelompok kemanusiaan internasional yang bekerja dalam pertolongan bencana, bantuan pengungsi dan program pembangunan berkelanjutan di seluruh dunia, yang bermarkas di AS