Untuk ikut menstablikan harga gula pasir di pasar, Badan Urusan Logistik (Bulog) ditunjuk sebagai distributor penuh gula produksi PT Perkebunan Nusantara (PN) VII,X, dan XI. Sebelumnya, Bulog hanya menjadi penyalur saja.
Direktur Utama Bulog Sutarto Alimuso menyatakan dari hasil rapat yang dipimpin Menteri BUMN, sudah disepakati, Bulog menjadi distributor penuh PT PN.
Dengan kewenangan baru ini Bulog mengendalikan masalah cadangan gula dan kebijakan impor gula. Sebelumnya, PT PN sebagai produsen yang melakukan impor gula.
Menurut Sutarto, pengalihan kewenangan ini bertujuan adanya pengelolaan di satu tangan jika terjadi kenaikan harga gula yang tak wajar dan terjadi kekurangan cadangan gula.
Menteri BUMN Mustafa Abubakar menginstruksikan Bulog untuk mulai menjalankan tugas barunya itu paling lambat Agustus mendatang. Menurut Sutarto, Bulog mulai intensif menjalankan tugasnya sebagai distributor penuh untuk 34 persen atau 600 ribu ton gula produksi PT PN.
Mengenai dana untuk distribusi gula tersebut, Sutarto menyatakan, dalam rapat sudah disepekati untuk dilakukan secara fleksibel
Bulog, kata Sutarto, sedang mencari rumusan solusi jika harga sembako selain gula dan beras, beranjak naik. Untuk kedelai, Bulog juga sdang mencari cara untuk menstabilkan harganya. Sedangkan solusi untuk cabai, menurut Sutarto, sederhana. Yaitu asal masyarakat nggak malas menanam cabai di rumahnya masing-masing, pasti nggak akan melonjak seperti sekarang harganya.