Indonesia merupakan negara agraris yang kaya akan flora terutama buah-buahan. Ini juga menjadikan Indonesia sebagai salah satu produsen buah terbesar di dunia. Tapi sayangnya, orang Indonesia masih jarang makan buah.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Budidaya Tanaman Holtikultura Kementerian Pertanian RI, Dr Ir Winny Dian Wibawa, M.Sc., mengatakan Orang Indonesia masih sangat jarang makan buah, bahkan jauh dari standar yang ditetapkan WHO.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan warga dunia untuk makan buah secara teratur minimal 65 kg/kapita/tahun. Sedangkan menurut data Kementerian Pertanian RI tahun 2008, orang Indonesia hanya makan buah 32,67 kg/kapita/tahun.
Jika dibandingkan dengan warga dunia lain, misalnya orang Eropa yang mengonsumsi buah lebih dari 130 kg/kapita/tahun, Indonesia sangat jauh tertinggal.
Menurut Dr Winny, rata-rata orang Indonesia belum memprioritaskan makan buah seperti makan nasi. Padahal buah tak kalah pentingnya dengan nasi, bahkan sebenarnya lebih sehat.
Selain itu, daya beli juga terkadang menjadi alasan. Menurut sebagian orang buah-buahan itu harganya mahal. Tapi Dr Samuel Oetoro, SpG.K., ahli gizi klinik dari FKUI-RSCM menyanggah hal tersebut.
menurut Dr Samuel, Indonesia menpunyai beranekaragam buah, tapi orang-orangnya jarang makan buah. Makan buah tidak perlu yang mahal-mahal dan mewah, tetapi yang penting kebutuhan tubuh akan nutrisi dalam buah terpenuhi.
Menurut Dr Samuel, banyak sekali manfaat yang diperoleh dengan mengonsumsi buah secara teratur. Buah kaya akan serat, vitamin, mineral dan yang terpenting adalah zat warna buah (phytochemical).
Phytochemical sangat penting sebagai antioksidan yang dapat menangkal segala macam penyakit, terutama penyakit degeneratif seperti kanker, jantung dan stroke.