Menghadapi jalanan kota Jakarta di kala berpuasa memang menjadi siksaan dan cobaan yang cukup berat. Sebab selain harus bertempur dengan cuaca yang kadang panas terik, kadang hujan, debu jalanan dan asap knalpot, kita juga harus menghadapi kejamnya kemacetan jalan yang kini sudah menggurita.
Namun begitu, meski tubuh lemas dan haus akibat berpuasa, keselamatan berkendara tetap harus kita utamakan. Safety riding tetap harus menjadi pedoman meski diterpa banyak rintangan di jalan.
Tips pertama bagi mereka yang berpuasa tapi harus beraktifitas dengan motor adalah tidur yang cukup. Karena sering kali sehabis sahur dan sholat subuh pengendara motor tidak tidur lagi dengan alasan waktunya mepet dengan jam berangkat ke kantor, sehingga tanggung rasanya bila mau tidur.
Setelah tidur dirasa sudah cukup, maka langkah kedua untuk muslim yang sedang berpuasa di perjalanan adalah menggunakan jaket yang nyaman dan memiliki bahan yang tidak panas atau gerah. Hindari juga penggunaan pakaian berbahan gelap dan hitam.
Setelah itu, bila memang kita harus seharian di jalan untuk melaksanakan tugas, Anggono menyarankan agar si pengendara beristirahatlah sesering mungkin. Jangan paksakan diri.
Selain itu, biasakan melakukan sedikit perenggangan tubuh bila jarak tempuh kantor dan rumah memang jauh dan memutuhkan waktu lama untuk dicapai.