Kopi luwak adalah kopi yang diproduksi dari biji kopi yang telah dimakan dan melewati saluran pencernaan binatang bernama luwak. Kemasyhuran kopi ini telah terkenal sampai luar negeri. Bahkan di Amerika Serikat, terdapat kafe atau kedai yang menjual kopi luwak (civet coffee) dengan harga yang cukup mahal. Kopi yang dikais dari kotoran luwak ini bisa mencapai harga AS$100 per 450 gram. Hanya saja kebenaran kopi yang dijual adalah benar-benar kopi luwak masih dipertentangkan.
Kemasyhuran kopi ini diyakini karena mitos pada masa lalu, ketika perkebunan kopi dibuka besar-besaran pada masa pemerintahan Hindia Belanda sampai dekade 1950-an, di mana saat itu masih banyak terdapat binatang luwak sejenis musang.
Luwak, atau lengkapnya musang luwak, senang sekali mencari buah-buahan yang cukup baik dan masak termasuk buah kopi sebagai makanannya. Luwak akan memilih buah kopi yang betul-betul masak sebagai makanannya, dan setelahnya, biji kopi yang dilindungi kulit keras dan tidak tercerna akan keluar bersama kotoran luwak. Biji kopi seperti ini, pada masa lalu sering diburu para petani kopi, karena diyakini berasal dari biji kopi terbaik dan telah difermentasikan secara alami dalam perut luwak. Dan konon, rasa kopi luwak ini memang benar-benar berbeda dan spesial di kalangan para penggemar dan penikmat kopi.
"Kopi Luwak" sekarang telah menjadi merek dagang dari sebuah perusahaan kopi. Umumnya, kopi dengan merek ini dapat ditemui di pertokoan atau kafe atau kedai seperti di Mall Atrium di daerah Senen, atau Mall Ciputra, Grogol, Jakarta yang terdapat Cafe "Kopi Luwak". Namun belum tentu racikan kopi yang dijual disana benar-benar berasal dari luwak atau tepatnya "kotoran" luwak.
Kalo ingin kopi luwak yang benar-benar asli dan terjamin nggak pake bohong , cari aja di Kafe Rollas - kafe milik PTPN XII , namun jangan kaget kalo harha secangkirnya Rp. 100.000 . PTPN XII terutama di perkebunan jampit-sempol kabupaten bondowoso jawa timur adalah salah satu perusahaan yang mulai memproduksi kopi luwak secara besar-besaran . Caranya adalah dengan memelihara ratusan luwak hasil tangkapan dari alam maupun penangkaran. luwak-luwak itu lalu diberi makan buah-buah kopi terbaik ( itupun terserah mereka yang milih ) . Setelah itu lalu biji-biji kopi yang keluar bersama poop-nya si luwak akan diproses ( prosesnya pun berbeda dengan pengolahan kopi pada umumnya ).
saya beruntung beberapa kali menikmati kopi luwak secara saya sering berkunjung ke daerah perkebunan kopi tersebut ( meskipun menurut saya hampir nggak terasa perbedaan rasanya dengan kopi biasa , soalnya saya bukan penikmat kopi sih . buat saya teh pahit masih merupakan minuman paling nikmat )