Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mendesak pemerintah agar langkah pengurangan subsidi listrik tidak diwujudkan dalam kenaikan tarif dasar listrik (TDL). Masih banyak cara yang bisa dilakukan pemerintah tanpa menaikan TDL meski subsidi listrik dikurangi.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang UMKM Sandiaga Uno, menyatakan Kadin tidak setuju kenaikan TDL 15 persen tahun 2011. uno menjelaskan masih banyak cara lain, seperti efisiensi di PLN, tata kelola yang lebih baik, serta konversi ke gas dan batubara.
Ia menegaskan jika pemerintah ngotot tetap menaikan TDL sebagai imbas penurunan subsidi listrik maka dampaknya akan parah. Terlebih lagi saat ini dunia usaha di hadapi oleh konektivitas dan infrastruktur yang lemah.
Ia juga mengatakan pemerintah disarankan untuk memilih beberapa proyek strategis dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi 2011. Proyek-proyek tersebut bisa bisa difokuskan pada bidang infrastruktur.
Ia mencontohkan proyek MRT Bandara Soeta-Manggarai, PLTA di Sumatera, Kereta Api Trans Kalimantan, pengembangan airport di Bali dan lain-lain.
Ketua Komisi VI DPR-RI Airlangga Hartarto menambahkan masalah TDL termasuk gas dan infrastruktur bakal terus menjadi kendala dunia usaha khususnya industri. Jika masalah tersebut tak diselesaikan pemerintah.
Terkait langkah opsi lain yang bisa dilakukan pemerintah untuk menghindari kenaikan TDL 2011 antara lain, ia mengusulkan utang jangka panjang PLN dikonversi menjadi equity dengan demikian cost of fundnya PLN turun.
Ia juga mengharapkan agar PLN menurunkan Losses listrik, yang saat ini hampir 10%, bisa ditekan menjadi 8%. Diantaranya bisa dilakukan dengan mengganti trafo-trafo dan kabel lama.
Ia juga mendesak pemerintah sebaiknya menaikan defisit anggaran APBN 2011 untuk menghindari kenaikan TDL. Hal ini penting dari pada harus mengorbankan daya saing nasional yang makin menurun.