Pemerintah rencananya akan mengeluarkan mobil murah untuk rakyat melalui program mobil murah dan green car. Rencananya tahun depan mobil murah tersebut sudah dapat dinikmati oleh masyarakat. Seperti disampaikan Menteri Perindustrian MS Hidayat.
Meski begitu, Hidayat enggan menyebutkan merek-merek apa saja yang ikut berpartisipasi.
Menanggapi hal tersebut, mantan Menteri Perindustrian Fahmi Idris mengapresiasi hal tersebut. Karena hal itu merupakan tugas pemerintah untuk menyediakan mobil murah untuk rakyat. Fahmi berharap rencana itu bisa terealisasi.
Seperti telah sering diberitakan, pemerintah saat ini sedang menggodok rencana melahirkan mobil murah untuk rakyat Indonesia dengan harga sekitar Rp 75-80 juta.
Beberapa produsen yang sebelumnya menyatakan akan membuat mobil murah adalah Daihatsu dengan F-Konsepnya, dan Nissan. Toyota sendiri mengaku sulit membuat mobil murah di bawah Rp 90 juta, dan memilih ikut mengembangkan mobil murah dengan Daihatsu.
Pemerintah menargetkan kandungan komponen lokal proyek mobil murah dan ramah lingkungan (green car and low cost car) mencapai 80%.
Hidayat menjelaskan, sesuai dengan program pemerintah rencananya batasan harga mobil murah tersebut kurang lebih US$ 8.000 per unit. Diharapkan mobil ini menjadi produk yang irit bahan bakar hingga 22 km per liter.
Ia menambahkan, saat ini pemerintah maupun para prinsipal Jepang masih menunggu proposal kedua belah pihak. Pemerintah siap memberikan insentif yang diminta oleh para prinsipal sesuai yang diinginkan.
Meskipun melibatkan produsen mobil asing untuk membantu membuat mobil murah untuk rakyat, pemerintah mengklaim kalau mobil itu adalah 'made in Indonesia.'
Itu menurut Hidayat bisa dimungkinkan karena meskipun dibuat oleh produsen mobil asing keterlibatan anak bangsa di proses pembuatannya sangat besar.